Aset IKNB nasional mencapai Rp 1.273,67 triliun sampai
September 2013 atau hanya sekitar 21% dari total aset industri keuangan yang mencapai Rp 6.085,38 triliun pada
posisi yang sama. Direktur Komunikasi dan Hubungan internasional OJK Gonthor Ryantori Aziz, dalam Journalist
Class OJK, Sabtu (22/11) mengatakan aset IKNB seharusnya bisa berkontribusi
seimbang jika dibandingkan dengan aset perbankan dalam sistem keuangan
nasional.
Pada September lalu aset perbankan mencapai Rp
4,737,3 triliun untuk bank umum dan BPR Rp74,44 miliar atau berkontribusi 79% terhadap aset industri
keuangan. Jika dibandingkan dengan negara Asia lannya porsi aset
IKNB Indonesia paling rendah, di Jepang aset IKNB mencapai 40%, sementara Korea Selatan dan Malaysia
masing-masing 30,1% dan 30,5%.
Apabila ingin meningkatkan aset IKNB harus
dimulai dari masing-masing sektor yang ada di IKNB, Direktur Eksekutif AAJI,
Benny Waworuntu mengatakan pengembangan asuransi mikro bisa menjadi alat untuk meningkatkan aset industri asuransi, cara ini juga bisa
dilakukan untuk meningkatkan penetrasi asuransi yang pada 2012 masih berada di angka 4,%. Sebelumnya, Kepala
Eksekutif IKNB OJK Firdaus Djaelani ingin mendorong sektor
IKNB bisa berkontribusi 30% terhadap total aset
lembaga keuangan pada sepuluh tahun mendatang.
No comments:
Post a Comment