Blog Descriptions

SALAM ASURANSI
Asuransi selain untuk meng-cover orang yang sakit, meninggal dan cacat, namun juga sarana investasi untuk mengembangkan finansial kita. Semoga Blog ini bisa berguna dan bermanfaat untuk para pembaca.


INSURANCE GREETING
Insurance as one of the financial institutions has become a necessity in everyday life. Besides to cover people who are sick, dying and disabled, but also to develop our financial investment. Hopefully this blog can be useful and beneficial for the readers.

CARI YANG DIBUTUHKAN - SEARCH ENGINE

Friday, August 29, 2014

Banjir Unitlink Baru di Penghujung Tahun



Meski harga unitlink masih terpuruk, asuransi berlomba mirilis produk baru

Kinerja unitlink berbasiskan saham tahun ini masih tiarap. Penurunan harga saham yang cukup dalam sebulan terakhir ini membuat rapor unitlink 2013 memerah. Kinerja unitlink masih lebih rendah dibandingkan dengan IHSG
sebesar 0.22% sejak akhir tahun 2012.

Kendati harga unitlink masih membikin mayun para invetsor, perusahaan asuransi berlomba-lomba merilis produk barunya menjelang akhir tahun ini. Diantaranya adalah Commonwealth Life meluncurkan produk Investra Link Extra yang menawarkan nilai investasi yang terbentuk pada tahun pertama. 

Tak ketinggalan Zurich Topas Life yang meluncurkan Family Protection Plan dengan menyasar keluarga muda dan pemegang polis bebas menetapkan tujuan produk ini. Demikian juga AIA Financial meluncurkan asuransi tambahan rider kesehatan untuk melengkapi produk unitlinknya.

Meski tak lagi menyuguhkan unitlink baru hingga tutup tahun 2013, PT Sun Life Financial Indonesia yakin permintaan unitlink terus naik ditopang pertumbuhan kelas menengah dan kesadaran berinvestasi. Sedangkan AJ Manulife Indonesia menjelaskan, perusahaan asuransi ramai meluncurkan produk baru di akhir tahun untuk menyambut prospek pasar modal di awal 2014, selain itu harga untilink sedang turun sehingga lebih murah bagi investor.

Kontribusi Aset Industri Keuangan Nonbank Baru 21%



Aset IKNB nasional mencapai Rp 1.273,67 triliun sampai September 2013 atau hanya sekitar 21% dari total aset industri keuangan yang mencapai Rp 6.085,38 triliun pada posisi yang sama. Direktur Komunikasi dan Hubungan internasional OJK Gonthor Ryantori Aziz, dalam Journalist Class OJK, Sabtu (22/11) mengatakan aset IKNB seharusnya bisa berkontribusi seimbang jika dibandingkan dengan aset perbankan dalam sistem keuangan
nasional.

Pada September lalu aset perbankan mencapai Rp 4,737,3 triliun untuk bank umum dan BPR Rp74,44 miliar atau berkontribusi 79% terhadap aset industri keuangan. Jika dibandingkan dengan negara Asia lannya porsi aset IKNB Indonesia paling rendah, di Jepang aset IKNB mencapai 40%, sementara Korea Selatan dan Malaysia masing-masing 30,1% dan 30,5%. 

Apabila ingin meningkatkan aset IKNB harus dimulai dari masing-masing sektor yang ada di IKNB, Direktur Eksekutif AAJI, Benny Waworuntu mengatakan pengembangan asuransi mikro bisa menjadi alat untuk meningkatkan aset industri asuransi, cara ini juga bisa dilakukan untuk meningkatkan penetrasi asuransi yang pada 2012 masih berada di angka 4,%. Sebelumnya, Kepala Eksekutif IKNB OJK Firdaus Djaelani ingin mendorong sektor
IKNB bisa berkontribusi 30% terhadap total aset lembaga keuangan pada sepuluh tahun mendatang.

Peluang Besar Bisnis Asuransi di Tahun Politik




Premi asuransi bisa tumbuh hingga 20% tahun depan. Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) tahun depan membawa kekhawatiran bagi para pelaku bisnis, namun ditengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik tersebut, industri asuransi optimistis menuai pertumbuhan.

Kornelius Simanjuntak Ketua Umum AAUI meramal industri asuransi kerugian bisa mencetak pertumbuhan 15%-20% tahun 2014. Berdasarkan pengalaman pada pemilu-pemilu sebelumnya, tidak terjadi penurunan signifikan bisnis asuransi di tahun politik, bahkan bisnis asuransi umum tahan terhadap krisis.

Optimisme pertumbuhan juga ditujukan kepada industri asuransi jiwa. Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, mengatakan industri asuransi jiwa tahun depan berpeluang mencetak pertumbuhan pendapatan premi 20%-25%. Perkiraan perumbuhan premi tahun depan lebih tinggi dibandingkan pencapaian di tahun ini. Pada semester pertama tahun ini pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp 57,59 triliun atau bertumbuh 14,48% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 50,31 triliun.

Perbesar Market Share, AIA Ekspansi Produk




PT AIA Financial berupaya meningkatkan pangsa pasar di industri asuransi jiwa di Indonesia. Saat ini market share perseroan berada di peringkat kedua, meningkat dari tahun lalu yang berada di peringkat ketujuh. Terkait itu, perseroan gencar untuk meluncurkan 2-3 produk per tahun yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Presiden Diektur AIA Financial Carl Gustini mengatakannya pada saat peluncuran produk Premier Hospital and Surgical AIA Financial di Jakarta Rabu (20/121). AIA Financial saat ini memiliki total nasabah sebanyak 1,1 juta dan perseroan masih mengandalkan pemasaran produk asuransi jiwa unit linked yang mencapai 85% dari keseluruhan produk.

Hasil riset yang dilakukan AIA Group terhadap 700 responden dewasa di Indonesia menunjukkan sebanyak 53% masyarakat khawatir terkena penyakit jantung, 32% khawatir terhadap risiko sakit kanker dan 31% khawatir terhadap diabetes.

Prospek Asuransi 2014



Kinerja Premi Diproyeksi Stagnan

Kinerja asuransi pada 2014 diproyeksi stagnan dibandingkan dengan pencapaian tahun ini, meskipun pesta demokrasi pada tahun depan tak berdampak signifikan dalam industri tersebut. Ketua AAUI Kornelius Simanjuntak dalam seminar Outlook Industri Asuransi 2014, Rabu (20/11) memprediksi pertumbuhan premi asuransi umum pada tahun depan sekitar 15%, tak beda jauh dengan proyeksi tahun ini 15%.

Sedangkan Ketua AAJI Hendrisman Rahim mengatakan ada banyak peluang pengembangan asuransi jiwa pada tahun politik, salah satu produk yang dinilai potensial adalah asuransi personal accident bagi para anggota partai politik. Disisi lain produk asuransi berbalut investasi masih menjadi andalan dalam mendulang premi utama karena masyarakat cenderung menyukai produk yang tak hanya memberikan proteksi tetapi juga investasi.

Industri asuransi dinilai tidak akan terlalu terpengaruh oleh gelaran pemilihan umum dan pemilihan Presiden pada tahun depan, karena masyarakat dinilai sudah cukup dewasa menghadapi momentum politik. Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif IKNB OJK menilai tahun tahun politik tidak akan terlalu berpengaruh langsung terhadap sektor finansial termasuk industri asuransi. Industri asuransi justru berpotensi terpengaruh oleh fluktuasi yang terjadi pada pasar ekonomi global, meskipun tak terlalu siginifikan.